SAFETY BELT and QUEUING

eye witness from Indonesia….

Hhhuuuaaa….rasanya pengen cerita yang banyaaaakkk sekali…tapi…yang mana duluan yaaaa *bingung*

Hmmm….topik yang diatas aja deh…

Aku baru (kurang lebih) sebulan di Indo…di Indo aku harus pindah2 dari satu kota ke kota yang lain, pertama Jakarta truz ke Surabaya truz ke Jakarta lagi dan ke Surabaya lagi truz ke Kupang dan kembali ke Jakarta….hhhuu…ribet ya, emang gini nih kalo ngurus kawinan ama orang yang beda tempat tinggalnya *suseeeehhh*

aniwei…aku sekarang di Surabaya, ada perubahan yang patut di acungin jempol *thumbs up deh*. It’s about SaFeTY BeLT…setiap orang yang berkendaraan di Surabaya harus mengenakan alat pengaman satu ini dan bagi mereka yang lalai bakal kena denda. Aturan ini gak hanya untuk mobil pribadi tapi juga untuk angkutan umum, jadi para bapak2 pengemudi angkot juga pake SaFeTY Belt.

Sempat aku berpikir….kira2 apa sih yang buat mereka mo pake SaFeTY BeLT yang bisa jadi bagi sebagian orang gak nyaman, apalagi setelah bertahun2 menyetir mobil tanpa ‘penghalang’ yang satu ini. Rasanya alasan yang paling utama itu karma takut ditilang dan didenda ama Pak Polisi *huehuehueheu*, rasanya masih sedikit yang merasa itu untuk keamanan mereka sendiri, nyatanya klo pas di jalan2 yang sepi *sepi polisi* banyak yang melepas SaFeTy Belt (itu hasil pengamatanku lho) tapi di jalan2 utama lain cerita.

Lepas dari motivasi yang bener ato salah, menurutku budaya seperti ini bagus sekali. Mungkin pertama kali orang akan merasa gak enak, ada halangan, takut polisi dan bla…bla…bla. tapi jika ini terus diterapkan dengan kontrol yang baik dari pihak kepolisian maka ini akan membudaya…jadi begitu naik mobil…langsung pasang SaFeTY BeLT…ntah budaya itu akan berdasarkan kesadaran keamanan ato karna udah rutinitas aja…dan semoga budaya ini bisa membawa dampak positif *AMIN*. Aturan menggunakan SaFeTY BeLT ini gak hanya di Surabaya, di Jakarta juga udah dimulai kampanye penggunaan SaFeTY BeLT dan mungkin akan menyusul kota2 yang lain.

Kalo budaya SaFeTY BeLT berubah…ada yang masih tetap sama…QueuiNG…banyak sekali orang yang gak sabaran ngantri, banyak yang tanpa malu2 menyalip antrian, terutama di bandara…Yaaahh….semoga aja ada cara yang OK supaya budaya QueuiNG bisa seperti budaya SaFeTY BeLT.

Tapi pertanyaan yang muncul apakah orang mau berubah kalo ada polisi ato ancaman hukuman ato denda?

Gimana klo gak ada polisi? Gak ada denda ato apalah…maukah orang2 memakai SaFeTY BeLT ato teratur berdiri dalam Antrian? Aku rasa bisa, nyatanya di Spore gak terlalu banyak polisi dijalan, tapi semua orang patuh, gak ada polisi yang berdiri di dekat antrian tapi semua orang sabar mengantri…walaupun yang namanya orang yang melanggar peraturan pasti ada aja…cuman sebagian besar rasanya udah sadar ama 2 aturan ini.

Bagimana dengan Indonesia?

Well….I’m just wondering….doesn’t mean to make a comparison or a complaint…Indonesia is still the best place *for me*

Comments

Popular posts from this blog

Surprise di awal tahun

NO maid + no BS = ?

Siang & Malam