Step

wuuiihh lama juga ya udah gak blogging...refresh dulu deh...kebetulan lagi ada ide buat postingan hehehe...

Let me start with this insporational quote...

"a man without future will always back to his past"


Umur produktif menandakan suatu dinamika yang selalu aktif...biasanya keaktifan dari dinamika itu akan menurun sesuai dengan bertambahkan umur...

Setiap orang tentunya ingin 'berjalan maju' ketimbang 'stand still' apalagi 'berjalan mundur'

Setiap langkah yang diambil untuk mengaktifkan dinamika itu tentunya punya resiko...tidak semua orang dare to take the risk sehingga ada yang memutuskan untuk berada pada posisi semula tapi untuk sebuah life improvement rasanya hampir semua orang tidak punya pilihan selain take the risk and try to overcome it

Tidak selamanya setiap kita melangkah one step ahead bakal mulus...sometimes kita harus hold our step...evaluate and the try to make a move again

Waktu aku skripsi...salah satu dosen pembimbingku memberi nasehat seperti ini...

"sekali kamu melangkah gak ada kata mundur...terjang apapun didepan kamu"

tentunya konteks pembicaraan dia waktu itu tentang judul yang kita ambil...

Bagiku sendiri...prinsip ini lumayan aku pegang sejak lama...ntah benar ato salah...aku sendiri merasa dibawah naungan libra, aku sering sekali spend time untuk melakukan pertimbangan ini dan itu sebelum making decision ato make a move...sehingga pada saat aku action trus ketemu risk, aku gak akan menyesali itu karna aku udah siap" sebelumnya...well mungkin risk itu buat aku harus hold my step or try to find another way tapi aku berusaha keras memastikan diri untuk tidak menyesali keputusan yang aku buat

Tentunya ini tidak cuman satu ato dua kejadian saja, tapi membutuhkan beberapa kali experience in the real life baru bisa OK...

Meninggalkan comfort zone merupakan salah satu action untuk mengaktifkan dinamika...dulu aku berpikir...comfort zone-ku adalah keluarga...

Pertama kali menjalani hidup merantau sendirian...rasanya pengalaman merantau bertahun-tahun bersama keluarga tidak memberi bekal keberanian yang cukup...merantau sendirian ternyata lebih sulit...but after sometimes...setelah masa adaptasi...rasanya semuanya makin mudah untuk dijalani

Ternyata...comfort zone-ku bukan hanya keluarga...setelah menjalani kuliah selama 4 tahun...akhirnya harus mengambil another step...kli ni merantau lebih jauh lagi...alamaaaak...papaku saja gak merantau sejauh ini...hehhehehe...

Tapi...dinamika perubahan yang paling real rasanya baru aku rasakan di singapore...walopun aku bukan pelaku utama...tapi aku harus bertindak sebagai 'penjaga gawang' agar jangan ada penyesalan yang bobol kedalam gawang-ku

Dulu papaku yang seorang pegawai negeri tentunya cuman memikirkan gimana naik jabatan, yang pasti tidak beresiko terhadap kehidupan keluarga, paling tidak tiap bulan ada pemasukan tetap...sedangkan bagiku sekarang jabatan bukanlah tujuan utama mencari uang, tapi supaya ada penghasilan tetap tiap bulan untuk hidup...apalagi ada 'performance' sebagai indikator improvement dalam pekerjaan....klo gak performed well then out...tough...tough...tough!!!

Torkis lah pelaku utamanya...kita sering sekali menghabiskan waktu berjam-jam dan berhari-hari untuk berdiskusi atas tiap tawaran kerja yang dia dapat ato tiap keputusan yang pengen kita ambil...mempertimbangkan ini dan itu...dan sekali kita mengambil langkah baru tentunya kita udah aware dengan setiap risk yang siap menghadang...

sometimes moment kayak ini bgitu mengasyikan buat kita bedua...hehehehe...karna klo ngobrol bgini berarti waktunya beduaan...hehehehehe...tentunya kita berusaha se-santai mungkin supaya bisa berpikir dengan baik...

Menurutku sendiri sih..penyesalan atas tindakan yang kita ambil hanya wasting time...karna aku udah pernah mengalami berulang kali...penyesalan yang panjang hanya akan membuat aku seakan-akan being freeze...well...menyesal mah sah" aja cuman kalo terlalu berlarut-larut juga ntar malah tambah runyam...

Quote diatas aku dapat dari sermon di gereja saat anniversary celebration bulan lalu dan sungguh sangat menguatkan pada saat aku harus keluar dari comfort zone-ku...

Sometimes bisa aja risk yang besar yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya akan menjadi penghalang langkah kita, tapi kita punya penjamin yaitu Allah. Dia yang akan memberikan arah dan berjalan bersama-sama dengan kita melewati semua itu.

Well....saya masih ada dimasa produktif dan didepan masih banyak comfort zone yang perlu aku tinggalkan untuk melangkah maju...klo dulu aku tidak tau...tapi sekarang aku tau...kita bisa keluar dan comfort zone dan terus merasa comfort hanya karna Allah bersama dengan kita

Wiiuuhh...

Difficult to decide...Hard to going through...but... Great thing is waiting for us at the end of the racing

Now...let me make a move to visit you one by one...hehehehe...

Comments

Anonymous said…
nice posting, I like it very much, thanks for sharing ria, this is a real thought for all of us.

yuliana
http://sinarta.com
Flona said…
hehheh jadi inget jaman kuliah dulu, udah telanjur kecipratan yah skalian ajah basah, alias maju terus pantang mundur...kalo soal nyesel sering sih nyesel, tapi improvement kayanya ituuu yang susahhhh
Anonymous said…
Maunya sih maju terus... tapi terlalu pengecut buat melakukan itu...
Anonymous said…
ka Ria..pesen postingan ini mirip sama postinganku :)..sometimes I questioned myself whether I have done the right thing or not..but still I have to move forward anyway..so If I'm scared still to step forward, I may stop for a while..but I do not look back.
The Dreamer said…
iyah penjamin, Babeh :).. He can straightened the crooked lines we've made ...

aaa.. tapi kuar dari comfort zone itu bener2 ... *quite susah* hihihih :S....

Popular posts from this blog

Good Housewife Vs. Working Woman

Surprise di awal tahun